Cara Self Publishing Buku Terbaik di Indonesia – Menulis menjadi hobi banyak orang dan dapat menerbitkan hasil tulisan tentu menjadi impian dari orang-orang yang menyenangi dunia tulis menulis. Dulu, menerbitkan tulisan hanya dapat dilakukan untuk bentuk fisik, misalnya melalui majalah, surat kabar, atau buku yan berisikan tulisan-tulisan karya sang penulis. Namun, saat ini dengan semakin majunya zaman dan perkembangan teknologi, tulisan dapat diterbitkan dalam bentuk digital ataupun fisik. Penulis dapat memposting tulisannya dalam bentuk artikel di blog, di media social seperti facebook atau instagram, atau juga di website-website yang menyediakan portal untuk menulis, seperti website berita-berita dan website opini-opini yang akan menerbitkan tulisan dengan berbagai tema dan topik. Menerbitkan tulisan dengan menggunakan media digital tentu dapat dilakukan oleh siapapun karena keterbukaan penggunaan teknologi dan tentunya proses penerbitan yang tidak memerlukan biaya apapun. Walaupun penerbitan tulisan melalui media digital sudah banyak dilakukan, namun menerbitkan tulisan dalam bentuk fisik masih menjadi pilihan banyak penulis. Penerbitan buku-buku ini saat ini masih diminati oleh penulis ataupun masyarakat. Beberapa tema buku-buku yang masih laku di pasaran adalah buku tentang kesalehan (keagamaan/kisah inspiratif), Pendidikan, kisah (novel atau romance), kewirausahaan-kekayaan, computer, kesehatan-kecantikan, keluarga, kesenangan-keterampilan, dan hal-hal kontroversial. Penerbitan buku juga mengikuti trend-trend buku yang banyak disukai oleh masyarakat, misalnya penerbitan buku tentang tweet dari tokoh-tokoj terkenal di masyarakat.
Penulis yang ingin menerbitkan buku memiliki beberapa pilihan dalam proses menciptakan buku yang diinginkan. Penulis dapat memilih beberapa jasa percetakan yang akan menerbitkan tulisan menjadi cetakan-cetakan buku. Penerbitan buku dapat dilakukan oleh penulis dengan melakukan penerbitan sendiri (self-publishing), melalui penerbit indie, atau menggunakan jasa penerbit mayor. Salah satu pilihan yang saat ini sangat menarik untuk dicoba oleh penulis terutama penulis pemula adalah self-publishing. Self-publishing menjanjikan penerbitan buku yang lebih mudah bagi penulis dalam membuat buku dari hasil tulisannya. Akan tetapi, self-publishing tentu juga memiliki kerugian yang harus dipahami oleh penulis sebelum memilih melakukan self-publishing untuk menerbitkan buku.
Penerbitan Buku Sendiri (Self-Publishing)
Secara harfiah dilihat dari kata-katanya self-publishing dapat diartikan sebagai “penerbitan sendiri” atau “penerbitan mandiri”. Penulis yang memilih untuk melakukan self-publishin berarti ia melakukan semua prosesnya sendiri, mulai dari menulis, mengedit tulisan, mendesain cover buku, membuat permohonan ISBN dan barcode buku yang diajukan ke Perpustakaan Nasional RI. Pada self-publishing, penulis juga menerbitkan tulisannya menjadi buku dengan menggunakan jasa penerbitannya sendiri hingga melakukan pemasaran buku yang dilakukan secara mandiri.
Secara istilah self-publishing diartikan sebagai rangkaian proses yang dilakukan penulis untuk menerbitkan tulisannya secara mandiri dari membuat tulisan naskahnya hingga pemasaran hasil cetakkan tulisannya berupa buku. Tentu hal ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan self-publishing yang akan didapatan penulis adalah:
- Karena self-publishing dilakukan sendiri oleh penulis, maka tidak akan ada penolakan naskah yang diterima oleh penulis seperti yang mungkin akan terjadi jika menggunakan jasa penerbit lainnya seperti penerbit mayor yang sangat selektif terhadap naskah yang akan diterbitkan. Jika penulis mengajukan tulisan kepada penerbit tentu isi buku akan disesuaikan dengan ketentuan pihak penerbit. Namun, karena semua proses self-publishing dilakukan sendiri oleh penulis, maka ia dapat menentukan hal yang ingin dan tidak ingin ia masukan ke dalam tulisannya tanpa campur tangan pihak lainnya.
- Pada self-publishing penulis benar-benar memiliki tulisannya secara sepenuhnya dan ia berkuasa penuh akan hasil penerbitan tulisannya. Penulis yang memilih self-publlishing dapat menentukan layout tulisan, desain sampul buku, judul buku, hingga pemasaran buku sesuai dengan strategi yang dimiliki masing-masing penulis. Penulis dapat sepenuhnya mengeluarkan kretivitasnya tanpa batas dengan self-publishing.
- Self-publishing dapat menjadi salah satu cara untuk mempromosikan tulisan agar dilirik oleh penerbit mayor. Penerbit mayor lebih melirik buku hasil self-publishing yang tidak memiliki logo dari penerbit lainnya. Hal ini pernah dilakukan oleh seorang penulis bernama Robert Kiyosaki yang mencetak sendiri bukunya dan kemudian menjualnya di pom bensin. Buku tersebut ternyata dilirik dan membuat penerbit mayor menjadi tertarik untuk menerbitkan buku hasil tulisannya. Robert menjadi kaya raya dengan hasil self-publishing buku-bukunya.
Namun, perlu dipahami bahwa kelebihan ini mengandung sisi lemah dari self-publishing itu sendiri. Kekurangan yang harus diterima oleh penulis dari self-publishing adalah:
- Tidak adanya seleksi naskah pada self-publishing membuat tidak ada yang menjamin naskah yang diterbitkan memiliki kualitas yang baik dan cocok dengan pasaran. Bagi penulis pemula, hal ini dapat menjadi bumerang karena kualitas tulisan yang sangat dipertanyakan dan proses editing yang juga tidak ditangani oleh ahli akan menurunkan kualitas buku yang diterbitkan. Kekurangan ini dapat ditutupi jika penulis tersebut telah berpengalaman di dunia tulis-menulis dan publishing buku atau tulisan.
- Buku hasil self-publishing dapat memberikan hasil yang kurang memuaskan jika penulis tidak memahami desain layout dan cover yang baik untuk buku. Setiap penulis belum tentu memahami cara membuat tata layout dan cover buku menggunakan aplikasi desain grafis. Cover buku yang kurang menarik dan desain layout yang tidak baik tentu akan membuat buku kurang diminati di pasaran, sehingga buku hasil self-publishing susah untuk menjadi bisnis yang menjanjikan bagi penulisnya.
- Penulis yang ingin medapatkan desain cover yang menarik dan tata layout yang baik untuk buku yang akan diterbitkan dapat menggunkana jasa seorang graphic designer jika merasa tidak mampu melakukan hal terse Namun, hal ini tentu akan sedikit menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Selain itu, biaya yang akan dikeluarkan penulis untuk pencetakan dan pemasaran buku juga tidak murah. Butuh biaya yang cukup banyak untuk melakukan self-publishing.
Penerbitan secara mandiri atau self-publishing memang mungkin untuk dilakukan oleh seorang penulis. Namun, sangat jarang penulis yang melakukan hal ini karena self-publishing memang membutuhkan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang lebih dari penulis. Saat ini self-publishing masih banyak dilakukan di dalam sebuah oganisasi atau perusahaan untuk menerbitkan majalah atau tabloid internal untuk peredaran dengan jumlah tertentu.
sumber gambar : pixabay.com
Dan sedangkan untuk penerbitan jenis buku, Self-publishing saat ini lebih banyak mengarah kepada penerbit indie, karena mereka yang banyak menyediakan jasa self-publishing bagi penulis yang ingin menerbitkan tulisannya menjadi buku. Dewasa ini, cukup marak jasa self-publishing yang ditawarkan oleh banyak penerbit indie yang dapat ditemukan melalui website-website ataupun social media penerbit indie tersebut. Beberapa penerbit indie ada yang hanya menyediakan jasa pencetakan buku dan tidak sedikit juga ada yang menyediakan jasa yang tidak mampu dilakukan oleh penulis, misalnya pencetakan, editing, desain cover, dan pemasaran. Pilihan menggunakan jasa penerbit indie untuk self-publishing juga dapat mengurangi baiya pencetakan buku karena ada kesepakatan pembayaran yang dapat diatur antara penerbit indie dan penulis yang ingin menerbitkan tulisan. Namun ada beberapa kekurangan jika mau self-publishing dengan menggunakan jasa penerbit indie untuk memproses bukunya, maka buku tersebut ada kemungkinan kecil akan dilirik oleh penerbit mayor. Hal ini karena pada penerbitan buku menggunakan jasa penerbit indie, penerbit akan memasukan logo penerbit di buku tersebut dan penerbit mayor menganggap cerita yang telah diterbitkan tersebut tidak akan laku dipasaran dan sudah basi untuk diterbitkan kembali.
Penulis yang ingin menerbitkan buku sendiri secara self-publishing tentu harus memikirkan terlebih dahulu kekurangan dan kelebihan yang akan dihadapi. Tentu pilihan penulis harus yang menguntungkan bagi penulis itu sendiri. Penulis dapat menyesuaikan jasa yang ingin digunakan dan penerbitan buku yang ingin dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penerbitan buku. Jika penulis ingin buku tersebut menjadi sebuah bisnis, maka bekerjasama dengan penerbit indie dapat menjadi pilihan yang baik. jika penulis hanya ingin menerbitkan tulisan sebagai bentuk penghargaan terhadap tulisan yang telah dibuat tanpa mementingkan unsur bisnis dari tulisan tersebut, maka penulsi dapat memakai jasa pencetakan untuk melakukan self-publishing buku-buku karyanya dan melakukan hal lainnya secara mandiri.
Trackbacks/Pingbacks