TIPS MENULIS KARYA TULIS ILMIAH YANG SEDERHANA –

Menulis karya ilmiah dilakukan untuk berbagai tujuan. Beberapa orang melakukan hal ini sebagai tugas kuliah, syarat mengambil gelar pendidikan, syarat pekerjaan, syarat mendapatkan beasiswa, atau mengikuti sebuah perlombaan. Menulis karya tulis ilmiah dapat dilakukan dalam bentuk makalah yang terdiri dari puluhan halaman. Namun, kadang kalanya untuk tahap awal dari proses seleksi, biasanya penulis diminta untuk mengirimkan artikel dalam bentuk yang lebih sederhana dan jumlah halaman yang lebih sedikit dari aslinya. Bentuk yang lebih sederhana dari makalah karya tulis ilmiah adalah artikel karya tulis ilmiah. Misalnya kamu mengikuti tahapan seleksi beasiswa atau kompetisi ide tertentu, terdapat beberapa panitia yang meminta kamu mengirimkan bentuk artikel dari karya tulis ilmiah yang kamu buat. Jika kamu lolos tahap seleksi awal, barulah kamu diminta mengirimkan versi lengkap dari karya tulis ilmiah yang kamu buat. Artikel karya tulis ilmiah juga dapat dibuat untuk mengirimkan karya tulis ilmiah yang dibuat ke sebuah jurnal artikel ilmiah nasional ataupun internasional. Umumnya jurnal ilmiah memiliki persyaratan untuk artikel ilmiah yang akan mereka terbitkan. Salah satunya adalah pembatasan jumlah halaman. Kamu harus mengubah karya tulis ilmiah kamu yang mungkin terdiri dari ratusan halaman menjadi beberapa halaman saja. Akan tetapi, halaman yang sedikit ini harus mampu menceritakan semua isi dari karya tulis ilmiah yang sudah kamu buat. Untuk memulai membuat artikel ilmiah kamu yang menarik, cobalah untuk mempertimbangkan lima hal ini:

  1. Apa hal yang penting dari ide yang kamu tawarkan? Misalkan bagaimana ketepatan waktu, relevansi, dan prevalensi masalah yang akan ditangani?
  2. Kualitas gaya penulisan, meliputi artikel ilmiah yang ditulis dengan baik, jelas, mudah dimengerti, dan logis.
  3. Desain penelitian yang diterapkan, yaitu menggunakan desain yang sesuai, ketat, dan komprehensif.
  4. Sejauh mana penggunaan literatur di dalam artikel dan karya tulis ilmiah yang kamu buat? Apakah terfokus dan mutakhir?
  5. Apakah kamu menggunakan sample yang cukup besar di dalam penelitian kamu? Sample yang cukup besar akan menambah nilai karya tulis ilmiah dan artikel ilmiah yang kamu buat.

Baca juga : 12 Cara Menulis Novel Untuk Pemula

Jika kamu mengirimkan artikel kamu ke perlombaan, beasiswa, atau penerbitan jurnal, tentu ada kemungkinan artikel kamu tidak akan lolos. Beberapa penyebab yang mungkin membuat artikel kamu ditolak adalah:

  1. Kamu menyajikan data statistik yang tidak benar, tidak lengkap, dan kurang dijelaskan
  2. Kamu memiliki interpretasi hasil yang berlebihan
  3. Penggunaan populasi atau instrumen penelitian yang kurang tepat, tidak optimal dan kurang memadai
  4. Sample penelitian kamu sedikit, kecil, dan bias
  5. Artikel ilmiah kamu tidak ditulis dengan rapi, mengunakan gaya bahasa non ilmiah, dan sulit untuk dipahami.

Tentu kamu harus membuat artikel ilmiah kamu menjadi sesuatu yang pantas untuk diterima. Jangan sampai usaha kamu melakukan penelitian sia-sia karena artikel ilmiah kamu tidak dibuat dengan baik. Bagaimana kamu dapat melakukan hal ini? Berikut beberapa tips yang dapat kamu coba untuk membuat versi sederhana dari karya tulis ilmiah, yaitu artikel ilmiah:

Baca Juga : Mengenal Tentang Cara Self Publishing Buku di Indonesia

Sesuaikan Artikel Ilmiah Kamu dengan Tujuanmu

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari target pengiriman artikel ilmiah yang akan kamu buat. Apakah kamu ingin mendaftarkan artikel ilmiah kamu di sebuah perlombaan? atau mengikuti seleksi beasiswa? atau mungkin kamu melirik penerbitan melalui jurnal internasional tertentu? Setiap jurnal ilmiah, kompetisi, dan beasiswa tentu memiliki persyaratan yang berbeda terhadap artikel ilmiah yang mereka terima. Cobalah untuk mencari tahu persyaratan yang diberikan pihak panitia kepada artikel ilmiah yang mereka terima. Kemudian, temukan artikel ilmiah yang pernah diterima oleh pihak mereka. Misalnya kamu ingin mengikuti kompetisi, maka carilah artikel ilmiah yang pernah memenangkan kompetisi tahun sebelumnya. Jika kamu mengincar penerbitan melalui jurnal internasional, maka kamu dapat membeli jurnal tersebut untuk versi yang sebelumnya. Melalui cara ini kamu akan mengetahui bagaimana artikel ilmiah yang mereka inginkan dan target pembaca dari artikel ilmiah yang mereka terbitkan. Apakah artikel yang kamu kirimkan akan dibaca oleh juri dari kalangan professor? Apakah artikel ilmiah kamu nantinya akan diterbitkan untuk dibaca oleh masyarakat luas? Perbedaan pembaca tentu akan membedakan bahasa yang akan kamu gunakan di dalam penulisan artikel ilmiah kamu nantinya. Menemukan artikel ilmiah yang sesuai dengan tujuan penerbitan kamu juga akan membuat kamu mengetahui lebih jauh hal-hal yang menjadi persyaratan yang diberikan pihak panitia. Misalnya jurnal pertama yang kamu bidik mensyaratkan penulisan yang meliputi:

  • Penelitian Asli dan Baru
  • Tinjauan Literatur dibuat dengan sistematis
  • Komentar Pembahasan dengan konsep dan gaya bahasa terkini
  • Ada laporan kasus
  • Saran yang diberikan sangat ilmiah dan dibuat dengan teknik yang unik
  • Memiliki catatan-catatan teknis

Mungkin juga jurnal lainnya akan memiliki persyaratan yang berbeda. Misalnya, kamu dapat melakukan penelitian yang melanjutkan penelitian ilmuwan sebelumnya dan beberapa persyaratan lainnya. Saat kamu sudah mengetahui hal-hal yang harus kamu tuliskan di artikel ilmiahmu, kini saatnya kamu membuat outline yang sesuai dengan persyaratan jurnal atau kompetisi yang kamu bidik. Buat outline untuk point-point yang diwajibkan dan point-point yang disarankan. Periksalah kriteria pengajuan dengan hati-hati dan buatlah format penulisan tanpa melewatkan satu hal pun. Cobalah untuk menemukan cara untuk menempatkan konten yang ada di dalam karya tulis ilmiah kamu dan konten yang diinginkan untuk ada di dalam artikel ilmiah kamu dengan baik. Penempatan yang salah akan membingungkan pembaca atau reviewer. Kesalahan ini akan menyebabkan kesalahan dalam penafsiran artikel ilmiah yang sudah kamu buat Salah satu format penulisan yang umum untuk menulis artikel ilmiah adalah sistem IMRaD. Ini merupakan akronim dari bagian-bagian yang harus ada di dalam artikel ilmiah, yaitu Introduction (Pendahuluan), Methods (Metode Penelitian), Results (Hasil), and Discussion (Pembahasan). Apapun hal lainnya yang ingin ditambahkan, namun keempat hal ini merupakan hal yang harus ada di dalam artikel ilmiah manapun. Hal yang biasanya ditambahkan di bagian awal artikel adalah absrak. Namun, ada juga yang menambahkan ringkasan. Bagian yang ditambahkan di bagian akhir artikel adalah kesimpulan dan saran. Salah satu tips paling mudah yang dilakukan oleh ilmuwan dan penulis ilmiah populer adalah menulis bagian hasil (result) terlebih dahulu. Kemudian lanjut dengan menulis bagian pendahuluan dan pembahasan. Hal ini dilakukan agar kamu dapat fokus dalam penyampaian hasil penelitian dan inti karya tulis ilmiah kamu. Setelah bagian inti selesai, barulah beralih untuk menulis bagian tambahan.

Baca Juga : Perbedaan Penerbit Indie dan Penerbit Mayor

Tuliskan Inti Karya Tulis Ilmiah dengan Baik

Kemampuan utnuk menggambarkan gagasan, prosedur atau metode, dan hasil penelitia secara akurat merupakan pilar dari penulisan karya tulis ilmiah. Menuliskan apa yang ada di pikiran dan apa yang didapatkan dari hasil peneliatian dengan akuran serta jelas harus menjadi tujuan utama dair penulisan artikel ilmiah. Kamu harus mengingat bahwa keakuratan dan kejelasan di artikel ilmiah yang kamu buat lebih penting dibandingkan dengan mendapatkan hasil penelitian yang mengesankan. Kamu harus menuliskan artikel ilmiah kamu dengan menyertakan ulasan literatur, gagasan, dan pembahasan yang sesuai dengan topik, tema, model, ulasan, komentar, atau kasus yang kamu angkat di karya tulis ilmiah tersebut. Perhatikan juga beberapa hal berikut dalam penulisan artikel ilmiah kamu:

  • Hindarilah penulisan menggunakan kata-kata yang kabur atau terlalu banyak menggunakan prosa. Ingat! kamu tidak sedang menulis cerita.
  • Gunakan kalimat yang pendek dan jika harus menggunakan istilah tertentu, maka pastikan kamu memilih istilah yang umum. Jika kamu menggunakan istilah yang ilmiah dan tidak umum digunakan, maka kamu harus memberikan catatan kaki tentang istilah tersebut.
  • Tuliskan setiap kata dan kalimat di artikel ilmiah kamu dengan bahasa formal. Hindari menggunakan bahasa non ilmiah, gaul, dan juga bahasa-bahasa yang tidak umum digunakan dalam penulisan ilmiah.
  • Hindari juga menggunakan sudut pandang orang pertama dan menggunakan sudut pandang orang ketiga. Memang terdapat beberapa jurnal yang mengizinkan penggunaan orang pertama di dalam jurnal. Namun, pada umumnya sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga. Misalnya kamu menuliskan kalimat “Kami melakukan tiga kali percobaan dalam penelitian ini”, diganti menjadi “Penulis melakukan tiga kali percobaan dalam penelitian ini”.
  • Jika kamu penulis pemula, maka akan sangat membantu jika kamu mencari mentor yang dapat memeriksa artikel ilmiah kamu sebelum dikirmikan. Beberapa kompetisi mensyaratkan adanya pembimbing dari dosen ataupun guru. Kamu dapat meminta bantuan mereka untuk menyempurnakan kesalahan di artikel ilmiah yang kamu tulis. Meskipun penelitian tersebut hasil dari yang kamu lakukan, namun kesalahan dalam penulisan dapat diidentifikasi sekalipun orang lain tidak melakukan peneliatian tersebut. Terutama bagi mereka yang sudah lama menekuni bidang ini.