Tips Menulis Novel yang Baik dan Benar

Menciptakan novelmu sendiri mungkin sudah menjadi impian kamu sejak lama, namun kamu tidak mengetahui cara menuliskannya dengan benar. Menulis novel tidak seperti menulis cerpen. Cerpen dapat ditulis dalam waktu singkat karena cerita, waktu, latar, dan klimaks yang  sedikit. Sedangkan novel, mengandung banyak klimak, melibatkan banyak tokoh, dan tempat. Berikut beberapa langkah agar kamu dapat menulis novel kamu dengan baik dan benar:

  1. Tulislah Cerita Yang Ingin Kamu Baca

Hal pertama yang harus kamu pastikan dalam menulis novel adalah kamu menulis novel yang ingin kamu baca setelah novel itu jadi nantinya. Jangan menulis novel dengan genre yang menurut kamu akan menjadi novel best seller nantinya, tapi kamu tidak menyukai genre tersebut. Misalnya kamu lebih menyukai cerita dengan genre msiteri, maka jangan menulis cerita romantis atau sastra fiksi yang tenang. Tulislah kisah-kisah yang kamu cintai dan kamu suka jika menceritakan kisah tersebut.

  1. Mulailah Menemukan Karakter

Buatlah karakter yang akan dimuculkan sebagai karakter yang berbeda dan tentunya memiliki kemampuan yang bisa dipercaya. Kamu harus membuat karakter tersebut memiliki hal-hal yang dapat mengejutkan kamu. Jika karakter tersebut tidak memiliki hal yang mengejtkan bagi kamu sebagai penulis, tentu karakter tersebut akan menjadi sangat datar dimata pembaca. Kamu dapat memunuclkan rahasia-rahasia yang dimiliki oleh karakter tersebut dalam beberapa kejadian yang dia alami sepanjang cerita. Kamu juga harus menentukan tokoh yang akan menjadi karakter utama atau protagonis dari novel yang akan kamu angkat. Karakter protagonis merupakan tokoh inti dari novel yang akan kamu buat dan keseluruhan konflik yang terjadi nantinya akan melibatkan karakter ini.

  1. Tentukan Setting

Setting atau latar tidak hanya masalah tempat atau lokasi, namun juga waktu. Kamu harus menentukan dimana novel kamu akan mengambil tempat dan pada tahun berapa. Jika terdapat benyak tempat yang akan dikunjungi, tuliskan kesemua tempat tersebut, serta pengaruhnya terhadap jalan cerita di dalam novel kamu. Kamu juga harus memastikan setting waktu yang tepat untuk novel kamu. Kamu dapat melakukan riset atau penelitian untuk mencari latar waktu dan tempat yang tepat untuk cerita yang akan kamu angkat. Misalnya kamu akan mengangkat kisah 30 tahun mendatang di daerah Jakarta. Lakukanlah riset teknolgi seperti apa yang akan digunakan masyarakat jakarta 30 tahun mendatang dan bagaimana keadaan rumah penduduk Jakarta. Jabarkan latar sedetail mungkin yang kamu bisa.

Baca Juga : Perbedaan Penerbit Indie dan Penerbit Mayor

  1. Tentukan Sudut Pandang

Kamu akan menceritakan kisah ini sebagai siapa dari sudut pandang apa? Misalnya kamu merupakan karakter utama di dalm cerita sehingga kamu menggunakan sudut pandang orang pertama. Kamu juga dapat menggunakan nama-nama yang kesemuanya imajinasi dan kamu mengambil sudut pandang orang ketiga. Menentukan sudut pandang cerita akan memudahkan kamu dalam menulis kisah di dalam novelmu.

  1. Tuliskan Setiap Ide Yang Terlintas

Menulis novel bukanlah proses yang dapat kamu selesaikan dalam waktu satu hari. Kamu membutuhkan runtutan kisah dengan berbagai peristiwa. Sepanjang penulisan novel tersebut, carilan inspirasi ssebanyak  mungkin dari berbagai sumber. Tuliskan setiap ide yang kamu miliki dan kamu temukan. Tidak peduli ide yang kamu temukan hari ini berkaitan atau berbeda dengan yang kemarin sudah kamu temukan, kamu tetap harus menuliskannya. Kamu dapat membuat rencana, seperti hari ini kamu akan menulis 2000 karakter yang menggambarkan tentang tempat tinggal tokoh utama dan besok kamu akan menggambarkan masalah yang dihadapi karakter lainnya sepanjang 500 karakter.

  1. Berikan Konflik Yang Menarik

Di dalam cerita yang kamu buat, tokoh utama butuh sebuah konflik utama yang akan mengubah jalan hidupnya atau cara pandangnya terhadap dirinya sendiri. Inti dari sebuah cerita adalah proses karakter utama dalam menghadapi sebuah konflik, internat ataupun eksternal. Buatlah satu konflik yang akan mempengaruhi karakter secara keseluruhan dan merupakan konflik utama yang sudah dibahas sejak awal cerita.

  1. Buatlah Adegan Yang Menarik

Sebelum menuju ke konflik utama, terdapat banyak adegan yang akan ditemui oleh karakter utama. Misalnya sebelum bertemu dengan sang penjahat utama, sang pangeran akan bertemu dengan kelompok perampok ditengah hutan atau kelompok penjudi yang memeras warga. Peristiwa-peristiwa ini akan membuat cerita semakin menarik dan harusnya kamu arahkan sebagai perjalanan tokoh utama menuju konflik utama di dalam cerita tersebut.

Baca juga : Mengenal Cara Self-Publishing di Indonesia

  1. Tuliskan Apa Yang Tidak Kamu Tahu

Ada baiknya menuliskan hal-hal yang kamu kuasai di dalam novel yang kamu buat. Namun, akan menjadi sesuatu yang menarik juga saat kamu menghasirkan hal-hal yang kamu kurang pahami. Misalnya kamu menghadirkan karakter yang sangat jago di bidang matematika, sedangkan kamu sendiri sebagai penulis memiliki nilai matematika yang sangat rendah. Hal ini akan membuat kamu memahami hal-hal baru sepanajng kamu menulis novel tersebut. Kamu akan melakukan penelitian yang akan menambah pengetahuan kamu di bidang yang mungkin belum kamu ketahui sama sekali.

  1. Buatlah Setiap Adegan Menjadi Dapat Dipercaya

Kamu ingin menghadirkan karakter peri atau hantu di dalam cerita yang kamu buat? Pastikan kamu mengetahui cara untuk membuat tokoh-tokoh tersebut tampak nyata di novel yang kamu buat. Buatlah sejarah atau latar belakang karakter tersebut dapat muncul di dalam cerita tersbut, bentuk fisiknya, dan alasan ia dimunculkan di dalam cerita. Serta, saat menulis sebuah novel jangan pernah menghadrikan karakter baru tanpa tahu tujuannya dan akhirnya menggaggu jalan cerita. Jangan pula membuat karakter baru menyelesaikan masalah atau konflik yang seharusnya diselesaikan karakter utama karena ini akan memperburuk cerita. Tokoh protagonis harus menyelesaikan masalah utama di dalam cerita yang dibuat.

  1. Buatlah Deadline Realistik Dan Terjangkau

Kamu tidak harus membuat deadline untuk keseluruhan novel sekaligus. Kamu dapat menyususn deadline per 50 halaman atau per bab novel. Misalnya 50  halaman pertama akan diselesaikan dalam waktu 50 hari. Setelah itu kamu dapat membuat deadline lagi untuk 50 halaman berikutnya. Kamu harus bersikap baik dan realistis terhadap diri sendiri agar novel yang kamu ciptakan dapat sukses terselesaikan.

Baca juga : Tips Menulis Karya Ilmiah Yang Sederhana

  1. Bertahan Mengerjakan Cerita

Dalam perjalanan menyelesaikan novel yang dibuat, kamu mungkin akan tergoda untuk berhenti di tengah jalan. Jika kamu mengalami hal ini, berusahalah untuk mengingat tujuan kamu menulis novel tersebut. Jika kamu merasa benar-benar lelah, kamu dapat beristirahat sejenak dan memulai kembali saat kamu mendapatkan inspirasi. Jangan terlalu tergesa-gesa saat menulis novel kamu. Butuh perjuangan yang besar untuk dapat menyelesaikan buku yang kamu tulis. Namun, percayalah, pada akhirnya kamu akan menemukan akhir yang membahagiakan saat novel kamu dapat dipublikasikan.

  1. Carilah Pembaca Yang Dapat Dipercaya

Saat menulis novel untuk pertama kalinya, kamu mungkin sangat bersemangat untuk menunjukan karya kamu ke semua orang yang kamu temui. Namun, sebelum kamu melakukan hal ini kamu harus memikirkan beberapa hal terlebih dahulu. Kamu butuh feedback yang diberikan orang-orang tersebut untuk memperbaiki kualitas novel yang kamu buat. Jika kamu memperlihatkannya kepada banyak orang yang belum tentu mengerti dunia penulisan novel, saran yang mereka berikan tidak akan membangun untuk novel yang sedang kamu kerjakan. Bacalah terlebih dahulu novel yang kamu buat. Kamudian cobalah temukan orang-orang yang dapat memperbaiki atau membantu kamu menmukan kesalahan yang tidak kamu temukan. Kamu dapat bertanya pada mentor di kelas menulis atau kepada anggota grup menulis yang kamu ikuti. Jika belum punya mentor bisa ikuti Kursus Menulis Online dengan KLIK link berikut ini >> www.KursusMenulisOnline.com